Bagi masyarakat Tuban minum tuak bukan berarti mabuk-mabukan, walaupun sebagaian masyarakat ada yang minum tuak untuk mabuk-mabukan. Minum tuak sudah menjadi tradisi masyarakat Tuban sejak ratusan tahun silam.
Peminum tuak di Tuban berasal dari berbagai lapisan masyarakat, golongan dan tingkatan sosial, petani, buruh, pegawai, pedagang, tentara, polisi, pengusaha, miskin, kaya. Pada saat duduk nglesot bersama dalam majelis tuak, mereka tidak mempermasalahkan status sosial mereka sehingga tidak ada penghalang bagi mereka untuk menjalin keakraban...
Ada sebuah cerita sorang Bapak separoh baya yang sedang sakit diperiksakan ke dokter oleh keluarganya, setelah menjalani pemeriksaan dan tes laborat, dokter menyampaikan agar Bapak tersebut tidak makan jeroan, kacang-kacangan dll. Bapak tersebut menjawab tidak apa-apa di larang makan yang enak-enak asalkan tidak dilarang MINUM TUAK....
Masyarakat Tuban juga mempercayai bahwa dengan rutin minum tuak secukupnya (tidak berlebihan) akan menghindarkan dari penyakit batu ginjal. Kondisi geografi Kabupaten Tuban yang terdiri dari pegunungan batu kapur menyebabkan sumber air yang digunakan sebagai sumber air bersih PDAM maupun digunakan langsung oleh masyarakat kandungan kapurnya sangat tinggi sehingga apabila mengkonsumsi air tersebut sangat kemungkinan timbul endapan batu ginjal, dengan meminum tuak secara rutin dipercaya bisa melarutkan endapan kapur / batu ginjal.
salam busaya
BalasHapusmas...saya minta tolong...bila ada yang masih simpan gendhing tayub tuban, judul tembangs "toak tuban" mohon di share ke email/ facebook saya.... sarwoketoro@yahoo.com
suwun